Saya akan menjelaskan proses - prosesnya :
Pemilihan Bibit Ayam Broiler (pedaging)
Bibit Ayam Broiler yang baik memiliki ciri : sehat dan aktif bergerak, bentuk tubuh bulat, bulu bersih dan kelihatan mengkilat, hidung bersih, mata tajam dan bersih serta lubang kotoran (anus) dalam keadaan bersih.
Kondisi Teknis Yang Ideal
Untuk lokasi kandang sebaiknya jauh dari pemukiman penduduk, mudah dicapinya transportasi dan terdapat sumber air.
pergantian udara dalam kandang sebaiknya ventilasi harus memadai agar oksigen dapat terpenuhi dengan baik.
Suhu udara dalam kandang harus terpenuhi sesuai tingkat umur
- Umur 0 - 7 hari - 34 - 32
- Umur 8 - 14 hari - 29 - 27
- Umur 15 - 21 hari - 26 - 25
- Umur 22 - 28 hari - 24 - 23
- Umur 29 - 35 hari - 23 - 21
Angka Merah : suhu udara untuk Ayam Broiler
Untuk tata letak pemeliharaan Ayam Broiler ada 5 yang akan saya bahas
1. Perkembangan
Pada awal pemeliharaan, kandang ditutupi plastik untuk
menjaga kehangatan dan sebaiknya pada siang hari sebaiknya tirai plastik dibuka selang seling agar udara sejuk dapat masuk, pada Ayam Broiler energi yang diperoleh itu dari pakan seluruhnya untuk
pertumbuhan, bukan untuk produksi panas tubuh. Kepadatan kandang yang ideal adalah 8-10 ekor/m2, lebih dari angka
tersebut, suhu kandang cepat meningkat terutama siang hari, agar udara sejuk masuk. jika tidak maka akan berakibat pada umur dewasa
yang menyebabkan konsumsi pakan menurun, ayam cenderung banyak minum, stress,
pertumbuhan terhambat dan mudah terserang penyakit.
2. Pakan
Untuk pakan merupakan 70% biaya pemeliharaan. Pakan yang diberikan
harus memberikan nutrisi yang dibutuhkan ayam, yaitu karbohidrat,
protein, lemak, vitamin dan mineral, sehingga pertambahan berat badan perhari meningkat. Untuk pemberian pakan harus dengan sistem selalu tersedia.
Jenis pakan disesuaikan dari umur ayam, dengan protein yang yang berbeda pula, pada umur awal pakan yang diberikan biasanya mengandung protein yang banyak untuk menggenjot pertumbuhan pada ayam broiler.
3. Teknis pemeliharaan
Untuk hari pertama Kutuk (DOC) dimasukan ke tempat yang sudah di pasang pemanas, segera diberi air minum, bisa dicampurkan dengan air gula merah agar Kutuk Ayam Broiler mendapatkan stamina yang hilang pada saat perjalanan. Pakan dapat
diberikan dengan kebutuhan per ekor 1,3 kg untuk 100 ekor ayam.
Jumlah tersebut adalah kebutuhan minimal, pada pemberian tidak
dibatasi. Pakan yang diberikan pada awal pemeliharaan berbentuk butiran-butiran
kecil sesuai ukuran Ayam Broiler.
Vaksinasi yang pertama
dilaksanakan pada hari ke 7. vaksinasi melalui suntikan atau air minum. Jika menggunakan air minum, sebaiknya ayam tidak diberi air minum untuk beberapa saat lebih dahulu, agar ayam benar-benar merasa haus sehingga akan meminum air mengandung vaksin sebanyak-banyaknya.
Pemeliharaan minggu kedua
masih memerlukan pengawasan seperti minggu pertama, meskipun lebih ringan.
Pemanas sudah bisa di lepas pada saat ayam berumur 14.
Pada hari ke 21 dilakukan sampling berat badan untuk mengontrol tingkat pertumbuhan ayam.
Pertumbuhan yang normal.
Pada saat ayam berumur 28 sampai panen sebaiknya selalu di cek agar ayam tidak terserang penyakit, ayam bisa dipanen dengan berat 1.8 sampai 2 kg dan bisa juga lebih.
4. Penyakit
Gejalanya ayam sering megap-megap, nafsu makan turun, diare
dan senang berkumpul pada tempat yang hangat. Setelah 1 – 2 hari muncul gejala
syaraf, yaitu kaki lumpuh, leher berpuntir dan ayam berputar-putar yang
akhirnya mati. Untuk ayam yang terserang secepatnya dipisah, untuk mengantisipasi agar tidak tertular, karena mudah menularkan
kepada ayam lain melalui kotoran dan pernafasan. Belum ada obat yang dapat
menyembuhkan, maka untuk mengurangi kematian, ayam yang masih sehat harus divaksin dan dijaga agar lantai kandang tetap kering, Penyakit ngorok merupakan
infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri. Gejala yang nampak adalah ayam sering bersin dan ingus keluar
lewat hidung dan ngorok saat bernapas. Pada ayam muda menyebabkan tubuh lemah,
sayap terkulai, mengantuk dan diare dengan kotoran berwarna hijau, kuning
keputih-keputihan. Penularan melalui pernapasan dan lendir atau melalui
perantara seperti alat-alat. Pengobatan dapat dilakukan dengan obat-obatan yang
sesuai.
Penyakit berak kapur
karena gejala yang mudah terlihat adalah ayam diare mengeluarkan kotoran
berwarna putih dan setelah kering menjadi seperti serbuk kapur. Disebabkan oleh
bakteri Salmonella pullorum.
Kematian dapat terjadi pada hari ke-4 setelah infeksi.
Penularan melalui kotoran. Pengobatan belum dapat memberikan hasil yang
memuaskan, yang sebaiknya dilakukan adalah pencegahan dengan pencucian kandang.
5. Pencucian hama kandang
Sanitasi kandang harus dilakukan setelah panen. Dilakukan
dengan beberapa tahap, yaitu pencucian kandang dengan air hingga bersih dari
kotoran limbah budidaya sebelumnya air harus di beri obat pembasmi bakteri di kandang. Untuk pencucian yang sempurna selanjutnya dilakukan penyemprotan
dengan formalin, untuk membunuh bibit penyakit. Setelah itu dibiarkan minimal
selama 7-10 hari sebelum budidaya lagi untuk memutus siklus hidup virus dan
bakteri, yang tidak mati oleh perlakuan sebelumnya.
Demikianlah penjelasan dari saya, semoga bermanfaat bagi para peternak, dan semoga bisa menjadi solusi bagi para peternak pemula yang baru mulai merintis usahanya, yang terpenting dengan adanya artikel ini agar dapat membantu untuk semuanya
.
Hidup ini penuh tantangan, teruslah berusaha untuk mencapai suatu tujuan, semangat........